Home Airlines

all nippon airways ANA Boeing 787 Dreamliner

ANA Launching Low Cost Carrier dengan Pesawat Boeing 777?

28/10/2020

All Nippon Airways telah mengumumkan restrukturisasi bisnis. Selain menghentikan 22 Boeing 777, maskapai ini juga akan membentuk maskapai bertarif rendah baru.

Saat ini grup maskapai ANA memiliki dua maskapai penerbangan, ada All Nippon Airways, yang merupakan maskapai penerbangan layanan penuh yang mengoperasikan penerbangan jarak jauh dan jarak pendek.

Selain itu ada Peach, yang merupakan low cost carrier atau maskapai berbiaya rendah yang mengoperasikan penerbangan jarak pendek dengan satu pesawat keluarga kelas Airbus A320.

Maskapai Peach. Foto: One Mile At A Time.

Sekarang All Nippon Airways akan memperkenalkan merek maskapai ketiga, yang juga akan menjadi maskapai bertarif rendah. Maskapai akan:

Target permintaan untuk penerbangan berbiaya rendah dan jarak menengah ke berbagai tujuan di Asia Tenggara dan Oseania.
Didirikan pada tahun fiskal 2022 (yang dimulai pada 1 April 2022).
Menggunakan dua pesawat Boeing 787 kelas dengan 300+ kursi.
Menggunakan Air Japan untuk memulai operasi dengan cepat, Air Japan adalah anak perusahaan yang mengoperasikan penerbangan atas nama All Nippon Airways. Meskipun kamu mungkin tidak menyadarinya saat menggunakan penerbangan Air Japan.

Berikut diagram yang ditampilkan ANA untuk mengilustrasikan struktur maskapai baru:

Sampai sekarang ini, hanya informasi itu yang ada. Masih harus dilihat beberapa hal yaitu:

Rute apa yang akan dioperasikan maskapai ini.
Apa yang harus kita harapkan dari produk onboard.
Jika maskapai mengambil alih 787 dari ANA, atau memperolehnya dengan cara lain.

Mengapa ANA meluncurkan maskapai berbiaya rendah baru pada saat ini? Seperti yang dijelaskan maskapai ini:

Permintaan untuk perjalanan bisnis akan menurun dan kemungkinan “tidak sepenuhnya kembali ke tingkat sebelumnya karena perubahan pada sifat pekerjaan, seperti popularitas konferensi dan rapat online“.
Permintaan untuk perjalanan wisata kemungkinan akan terus meningkat.
Maskapai ini melihat potensi permintaan di pasar yang belum dimanfaatkan, dengan preferensi untuk “kebersihan yang lebih baik selama perjalanan, maskapai penerbangan dengan kebijakan ESG, adopsi opsi tanpa kontak dan otomatis, layanan sederhana, dan lebih banyak opsi penyesuaian”.