Belanja di Luar Negeri Tanpa Tercekik Forex Kartu Kredit / Debit

8
168

Ok, thank you very much buat kamu semua yang udah kind enough untuk baca the first Tantra Tobing tips and tricks on travel card beberapa hari lalu. It was such a big hit, admin PointsGeek dapet banyak enquiry dan request untuk pembahasan lebih jauh tentang topik yang hits di kalangan para pemuja airline miles ini :).

Nah to entertain permintaan-permintaan kalian, kita bahas lebih jauh tentang Forex yuk, another aspek  menarik dari credit card atau debit card. Gak percaya.? Coba berapa banyak dari kalian yang pernah mengalami scenario dibawah ini :

  1. Setiap mau gesek card di luar negeri, deg-degan ngitung-ngitung berapa jumlah tagihan yang dateng bulan ini (tapi tetep aja setannya menang, dan digesek juga kartunya… hahaha).
  2. Tiap abis pulang liburan, tiba-tiba nyadar kalo yang diabisin pas liburan itu jauh melebihi budget, dan akhirnya ngos-ngosan bayar tagihan di bulan-bulan berikutnya.

Untuk masalah mengurangi kesetanan belanja atau menahan hawa napsu untuk gesek kartu di luar negeri tentu bukan my expertise, tapi saya bisa membantu mengurangi beban dengan memilih kartu yang tepat untuk dipakai belanja :). Intinya, menggunakan kartu kredit atau debit saat liburan (apalagi di luar negeri) can be heaven or hell, you can make a difference in just a click of EDC button.

So, again, menggunakan banking expertise dan pengalaman saya manage produk Kartu Kredit, here are following points on forex yang harus kamu perhatikan di kartu kredit kamu. Jangan lupa bahwa di Indonesia, forex mark up bisa di antara 0.9 % – 7 %, jadi make sure kamu lakukan perbandingan yang cermat :

  1. Issuer (Visa / MasterCard / Amex / JCB / CUP – China Union Pay).
  2. Jenis Kartu (Debit / Credit Card).
  3. Tier Kartu (Silver / Gold / Platinum / Infinite-World Master).
  4. Negara apa (beberapa bank bisa charge lebih rendah atau lebih tinggi di negara tertentu, for instance beberapa bank di Indonesia charge lebih rendah di Singapura, karena merupakan destinasi nomer satu disini).
  5. Pairing Currency (beberapa bank bisa charge % yang berbeda dengan pair currency lain. Contoh : Bank A bisa charge 2 % untuk SGD (Singapore Dollar) dan 4 % ke JPY (Japanese Yen).
  6. Seasonality (beberapa bank bisa melakukan “promo”, for example dengan memberlakukan % mark up lebih rendah pada saat musim-musim liburan).
  7. Forex Mark Up (nah ini hal “misterius” yang di charge tiap bank ke transaksi luar negeri, kebanyakan bank memang tidak disclose this rate explicitly, but I will help you to figure out forex mark up dari your bank).

Nah, kalo gitu gimana dong cara tau forex mark up dari your bank, berikut saya kasih step by step cara hitung nya :

  1. Cara paling cepat untuk cek transaksi adalah melalui mobile banking (karena hanya butuh 1 -2 hari business days untuk settlement dan posting), sedangkan bila menunggu billing statement harus menunggu tanggal jatuh tempo.
  2. Lihat transaksi yang dilakukan (refer ke tanggal transaksi, bukan tanggal posting), catat jumlah transaksi dan amount yang di charge.
  3. Gunakan XE.com dan masukkan currency pair, lalu cari “view full chart” untuk melihat historical rate selama 1 tahun kebelakang.
  4. Buka rate yang berlaku di saat tanggal transaksi dilakukan (refer ke point 1 bahwa bisa jadi ada lag sampai 2 hari untuk transaksi di record). Please make sure tanggal yang dimasukkan adalah tanggal transaksi.
  5. Calcalulate the gap antara amount yang di charge oleh bank dengan rate pada tanggal tersebut. Voila, kamu bisa lihat mark up rate yang di charge oleh bank.

So, shall I say happy shopping or happy saving.? 🙂 🙂

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek