Kerugian Singapore Airlines Rp4,3 Triliun?

0
1

Singapore Airlines telah membukukan kerugian lain untuk kuartal pertama tahun keuangan 2021-22.

Menurut maskapai, Singapore Airlines itu mengalami kerugian bersih sebesar S$409 juta ($302 juta) atau sekitar Rp4,3 triliun.

Kabar baiknya adalah bahwa kerugian tersebut kira-kira sepertiga dari kerugian yang dialami maskapai dari tahun ke tahun.

Pemulihan penerbangan global tidak berlanjut pada tingkat yang sama di seluruh dunia.

Sementara penerbangan Amerika Utara telah mengambil langkah signifikan untuk kembali mendekati normal dan menghasilkan keuntungan sekali lagi, Eropa tampaknya sedikit mundur.

Ini bukan hanya Eropa. Jalan menuju pemulihan telah lama dan mantap bagi Singapore Airlines yang sekarang beroperasi pada defisit -40% dari tingkat penerbangan pra-pandemi.

Saat mengungkapkan angkanya untuk kuartal sebelumnya, Singapore Airlines menyoroti bahwa hal itu terus dipengaruhi oleh kontrol perbatasan dan pembatasan perjalanan untuk sebagian besar kuartal tersebut.

Meskipun demikian, maskapai ini memang melihat peningkatan beban penumpang sekitar sepuluh kali lipat di seluruh maskapai grupnya dari 38.000 pada 2020 menjadi 362.000 tahun ini.

Sayangnya, tampaknya grup maskapai masih berjuang untuk mengisi penerbangan yang dioperasikannya.

Maskapai grup mencatat faktor beban 15% untuk kuartal tersebut, yang berarti bahwa, rata-rata, hanya 15% kursi yang ditempati pada setiap penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai.

Sedikit perubahan armada

Ada sedikit perubahan dalam hal armada Singapore Airlines selama kuartal tersebut.

Tidak seperti hasil Q2 tahun lalu ketika Singapore Airlines mengungkapkan akan mempensiunkan beberapa Airbus A380, kali ini tidak ada kejutan nyata.

Maskapai ini menerima pengiriman tiga Airbus A350 baru selama kuartal tersebut.

Sementara itu, dua Airbus A330 dikembalikan ke lessor masing-masing. Alhasil, armada Singapore Airlines kini memiliki 115 pesawat penumpang dan tujuh jet kargo.

Armada Scoot sedikit lebih kecil, dengan 49 pesawat penumpang, peningkatan bersih dua.

Maskapai ini menambahkan tiga A321neo pertamanya sambil mengirim satu Airbus A320ceo kembali ke lessor.

Dengan demikian, di seluruh Singapore Airlines Group, kini ada 171 pesawat dengan usia rata-rata lima tahun 11 bulan.

Dilansir laman Simple Flying, selama kuartal tersebut, jaringan rute grup maskapai meningkat tiga tujuan menjadi 63.

Menariknya, tujuh pesawat kargo melayani lebih banyak tujuan dengan 76 titik di peta rute.

Singapore Airlines mengharapkan untuk menawarkan kapasitas 33% untuk kuartal mendatang dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi.

Grup maskapai berharap untuk melayani sekitar setengah dari jaringan pra-pandemi, yang berarti bahwa sebagian besar tujuan maskapai tetap tanpa layanan Singapore Airlines atau Scoot.

BACA:

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek