Categories: News

Maskapai Mana yang Paling Menderita Karena Virus Corona?

Share

Baru-baru ini Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memperkirakan bahwa keseluruhan wabah virus corona dapat menelan beban biaya industri maskapai sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp68 triliun.

Namun, US$ 5 milyar itu tidak akan tersebar merata di antara maskapai. Beberapa maskapai penerbangan akan selalu merasakan dampaknya lebih dari yang lain.

Dampak terbesar pasti akan dirasakan oleh operator Tiongkok dan juga maskapai lain di Asia Timur. Namun, memprediksi dampak yang paling tepat pada masing-masing maskapai bisa sangat sulit karena kurangnya data pendapatan yang berasal dari pasar Tiongkok.

Kita tahu bahwa operator seperti China Southern, China Eastern, dan Air China menawarkan puluhan tujuan dari Wuhan. Rute-rute ini jelas akan paling terkena dampak wabah.

Dampat Kawasan Lain

Di luar Tiongkok, di kawasan Asia Timur, dampaknya akan terasa tidak kalah dengan di Tiongkok sendiri. Dampak pariwisata dari berkurangnya perjalanan Tiongkok menempatkan pendapatan US$ 1 miliar dalam risiko bagi Jepang dan Thailand.

Menurut data dari OAG Aviation di seluruh dunia, maskapai dengan kapasitas paling signifikan yang terpapar ke Tiongkok adalah Air Macau, Cathay Dragon, dan Thai Lion Air.

Semua dengan paparan kapasitas hampir 60% ke pasar Tiongkok. Maskapai Air China yang memegang saham besar di Air Macau juga terpengaruh virus corona.

Lebih lanjut, Air Asia X, Thai AirAsia, dan Asiana Airlines memiliki sekitar 30% dari kapasitas mereka yang terpapar ke pasar Tiongkok. Maskapai seperti Scoot, All Nippon Airways, dan Korean Air mendekati 20%.

Dilansir laman Simple Flying, Air Asia dan sejumlah anak perusahaan serta maskapai mitra yang terpengaruh, harga sahamnya turun sekitar 30% sejak awal wabah virus corona.

Di Amerika Serikat, United Airlines dan Delta Air Lines adalah pembawa utama yang paling mungkin terkena dampak virus ini. Namun, pasar Tiongkok menyumbang kurang dari 5% dari kapasitas untuk keduanya.

European Airlines memiliki beragam eksposur ke pasar Tiongkok. Lufthansa berada di posisi teratas dengan 73 koneksi ke China Daratan per minggu. Ini mungkin tampak substansial tetapi hanya menyumbang kurang dari 3% dari total kapasitas maskapai Jerman.

BACA:

(*)

Irfan Laskito

Disqus Comments Loading...

Recent Posts

Traveloka Eats Diskon 20% pakai BCA OneKlik

Bank BCA memiliki promo yang memberikan diskon untuk produk Covid Test dan Traveloka Eats Kamu…

12 hours ago

AirAsia Raih Best Low-Cost Airline 10 tahun Berturut-turut

AirAsia sekali lagi meraih penghargaan Best Low Cost Airline dalam perhelatan Business Traveler Asia-Pacific Awards…

13 hours ago

Luna Maya Minta Deddy Corbuzier Lawan Raffi Ahmad: OGAH!

Pada lanjutan part 1 TS Talks with Deddy Corbuzier, kini pada part 2 Deddy Corbuzier…

13 hours ago

Cicilan BCA 0% di Astindo Virtual Travel Fair 3-7 Nov 2021

Astindo memiliki Travel Fair yang memberikan diskon untuk ke berbagai destinasi dunia pada bulan November…

13 hours ago

Qantas Buka Lounge Transit di Bandara Internasional Darwin

Qantas akan membuka lounge atau ruang tunggu sementara untuk melayani pelanggan yang memenuhi syarat yang…

13 hours ago

Harga Terbaru Tes PCR Rp275.000 per 27 Okt 2021

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan harga Tes PCR terbaru seharga Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan…

1 day ago