Maskapai Mana yang Paling Menderita Karena Virus Corona?

0
152

Baru-baru ini Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memperkirakan bahwa keseluruhan wabah virus corona dapat menelan beban biaya industri maskapai sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp68 triliun.

Namun, US$ 5 milyar itu tidak akan tersebar merata di antara maskapai. Beberapa maskapai penerbangan akan selalu merasakan dampaknya lebih dari yang lain.

Dampak terbesar pasti akan dirasakan oleh operator Tiongkok dan juga maskapai lain di Asia Timur. Namun, memprediksi dampak yang paling tepat pada masing-masing maskapai bisa sangat sulit karena kurangnya data pendapatan yang berasal dari pasar Tiongkok.

Kita tahu bahwa operator seperti China Southern, China Eastern, dan Air China menawarkan puluhan tujuan dari Wuhan. Rute-rute ini jelas akan paling terkena dampak wabah.

Dampat Kawasan Lain

Di luar Tiongkok, di kawasan Asia Timur, dampaknya akan terasa tidak kalah dengan di Tiongkok sendiri. Dampak pariwisata dari berkurangnya perjalanan Tiongkok menempatkan pendapatan US$ 1 miliar dalam risiko bagi Jepang dan Thailand.

Menurut data dari OAG Aviation di seluruh dunia, maskapai dengan kapasitas paling signifikan yang terpapar ke Tiongkok adalah Air Macau, Cathay Dragon, dan Thai Lion Air.

Semua dengan paparan kapasitas hampir 60% ke pasar Tiongkok. Maskapai Air China yang memegang saham besar di Air Macau juga terpengaruh virus corona.

Lebih lanjut, Air Asia X, Thai AirAsia, dan Asiana Airlines memiliki sekitar 30% dari kapasitas mereka yang terpapar ke pasar Tiongkok. Maskapai seperti Scoot, All Nippon Airways, dan Korean Air mendekati 20%.

Dilansir laman Simple Flying, Air Asia dan sejumlah anak perusahaan serta maskapai mitra yang terpengaruh, harga sahamnya turun sekitar 30% sejak awal wabah virus corona.

Di Amerika Serikat, United Airlines dan Delta Air Lines adalah pembawa utama yang paling mungkin terkena dampak virus ini. Namun, pasar Tiongkok menyumbang kurang dari 5% dari kapasitas untuk keduanya.

European Airlines memiliki beragam eksposur ke pasar Tiongkok. Lufthansa berada di posisi teratas dengan 73 koneksi ke China Daratan per minggu. Ini mungkin tampak substansial tetapi hanya menyumbang kurang dari 3% dari total kapasitas maskapai Jerman.

BACA:

(*)

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek