Thai Airways Buka Restoran Bertema Pesawat

0
27

Thai Airways telah membuka kafe dan restoran bertema pesawat terbang di kantor pusatnya.

Idenya adalah bahwa orang dapat menikmati makanan dan minuman yang mungkin mereka dapatkan di pesawat tanpa benar-benar terbang.

Tempat duduk restoran terdiri dari kursi kelas ekonomi dan bisnis, dan bahkan ada area dengan bean bag.

Meja di seluruh restoran terlihat seperti mesin dan roda pesawat, jadi mereka agak berkomitmen pada temanya.

Bean Bag. Foto: One Mile At A Time.

Restoran ini juga menampilkan semua jenis pesawat model dan seni bertema penerbangan.

Kursi Restoran. Foto: One Mile At A Time.

Karena restoran berada di lantai dua kantor pusat Thai Airways, kamu dapat masuk melalui tangga udara, mirip dengan yang ditemukan di bandara.

Tangga menuju restoran. Foto: One Mile At A Time.

Para tamu bahkan akan menerima boarding pass elektronik sebagai souvenir yang menunjukkan kelas tarif adalah “F” (untuk kelas satu).

Selain itu, bandara “THA” (mungkin untuk Thai Airways) dan “HDQ” (mungkin untuk kantor pusat).

Saya ingin tahu apakah kamu bisa mendapatkan miles untuk “penerbangan” ini dengan program Star Alliance lainnya?

Restoran Thai Airways buka setiap hari Rabu sampai Jumat dari jam 7 pagi sampai 2 siang, dengan makanan panas disajikan mulai jam 9 pagi.

Harga mulai dari 129THB (sekitar USD 4 atau Rp56.000) untuk pasta beef bolognese, hingga chicken shawarma seharga 95THB (sekitar USD3 atau Rp42.000).

Jenis hidangan yang Tersedia

Menu Restoran. Foto: One Mile At A Time.

Dilansir laman One Mile At A Time, meskipun konsep restorannya baru, Thai Airways telah menawarkan pengiriman makanan dalam pesawat ke rumah selama beberapa bulan sekarang.

Banyak kontrak katering maskapai ditunda berbulan-bulan (dan bahkan bertahun-tahun) sebelumnya, sehingga maskapai penerbangan dan pemasok di seluruh dunia memiliki stok berlebih untuk hampir semua hal, mulai dari kacang campur hingga gin.

Daripada membiarkan makanan terbuang percuma, mereka mungkin juga mencoba melakukan sesuatu dengannya, untuk setidaknya mengganti beberapa kerugian.

Semua ini terjadi karena sebagian besar armada Thai Airways dilarang terbang, dan perusahaan tersebut mengalami restrukturisasi besar-besaran, mengingat jumlah utang yang dimilikinya.

BACA:

(*)

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek