Boeing 737 MAX Dapat Izin Terbang ke Arab Saudi

0
0

Otoritas penerbangan sipil Arab Saudi telah menyetujui Boeing 737 MAX untuk kembali beroperasi di wilayah udaranya.

Tak satu pun dari maskapai penerbangan yang mengoperasikan jenis tersebut, tetapi yang lain akan dengan senang hati mendapatkan persetujuan untuk penerbangan dengan pesawat berbadan kecil.

Arab Saudi menyetujui MAX

Boeing 737 MAX kembali beroperasi secara perlahan namun stabil di seluruh dunia setelah di larang terbang selama 20 bulan di seluruh dunia.

Mengikuti Eropa dan Australia, Arab Saudi telah menjadi negara terbaru yang menyetujui operasi 737 MAX di wilayah udaranya.

Otoritas penerbangan sipil negara, Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA), kemarin mengumumkan bahwa pesawat akan diizinkan untuk kembali beroperasi di Kerajaan.

Dikatakan bahwa keputusan tersebut mengikuti tinjauan komprehensif yang menyimpulkan telah memenuhi semua persyaratan keselamatan untuk jenis yang akan dioperasikan.

Berita tersebut tidak akan berdampak banyak pada maskapai penerbangan lokal di Arab Saudi, karena tidak ada maskapai penerbangan Kerajaan yang mengoperasikan atau berniat untuk mengoperasikan jenis tersebut.

Namun, ini akan melegakan bagi maskapai penerbangan yang memiliki tipe tersebut di armadanya dan secara teratur terbang di atas wilayah udara Saudi.

Maskapai tetangganya, Flydubai, UEA, misalnya, berencana untuk memiliki salah satu jenis armada terbesar di dunia, dan akan senang melihat wilayah udara terbuka.

Saudi adalah salah satu terakhir yang melarang jenis pesawat ini

Arab Saudi adalah salah satu negara yang melarang Boeing 737 MAX pada tahun 2019.

Meskipun EASA dan berbagai negara Asia dan Timur Tengah telah melarang pesawat tersebut terbang di wilayah udara mereka, Arab Saudi tidak bergerak hingga akhir Maret.

Itu mungkin menjadi lebih mudah karena fakta tidak ada maskapai penerbangan lokalnya yang mengoperasikan jenis tersebut pada saat itu.

Flynas, maskapai penerbangan hemat pertama di negara itu, mengandalkan keluarga Airbus A320 untuk operasinya.

Dengan pesanan besar untuk A320neo dan beberapa A321XLR, tampaknya akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu mendatang.

Maskapai Saudia juga menggunakan pesawat Airbus untuk operasi jarak pendek.

Ia juga memiliki banyak neos yang dipesan dari pembuat pesawat Eropa. SaudiGulf juga hanya memiliki pesawat Airbus.

Satu maskapai penerbangan bersiap untuk melawan tren ini, karena flyadeal yang berbasis di Jeddah telah menandatangani letter of intent untuk 30 Boeing 737 MAX dengan opsi untuk 20 lagi.

Namun, setelah pelarangan jenis tersebut di seluruh dunia pada tahun 2019, maskapai itu membatalkan pesanannya dengan Boeing.

Dilansir laman Simple Flying, sekarang memiliki pesanan berukuran setara dengan Airbus untuk keluarga jet A320neo.

BACA:

 

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek