Hasil Keuangan Tentatif Korean Air untuk Q2 2022

Korean air a380 korea selatan bandara incheon

Korean Air pada 2022 memperoleh pendapatan sebesar KRW 3,3324 triliun (USD 2,5775 miliar) dan laba operasional sebesar KRW 735,9 miliar (USD 569,2 juta) pada kuartal fiskal kedua.

Meskipun harga minyak terus tinggi dan nilai tukar yang bergejolak selama kuartal kedua, pemulihan bertahap maskapai dalam permintaan penumpang dan permintaan kargo yang kuat menyebabkan hasil yang lebih baik dari tahun ke tahun.

Meningkatnya permintaan perjalanan karena penurunan kasus COVID dan pembukaan kembali perbatasan membuat maskapai ini membukukan pendapatan penumpang sebesar KRW 874,2 miliar pada kuartal kedua, meningkat 307% dari tahun ke tahun.

Pada 2022 ini, Korean Air mencatat pendapatan kargo sebesar KRW 2,1712 triliun, meningkat 44% dari tahun ke tahun.

Sementara perang berkepanjangan di Ukraina dan penguncian di China terus mengganggu rantai pasokan logistik global hingga Q2.

Namun, maskapai ini berhasil memaksimalkan keuntungan dengan secara aktif mengangkut pasokan bantuan darurat, suku cadang mobil, semikonduktor, dan elektronik dengan permintaan tinggi.

Maskapai memperkirakan lalu lintas penumpang pulih lebih lambat dari perkiraan semula pada paruh kedua tahun ini, karena faktor eksternal seperti pandemi dan harga minyak masih ada.

Maskapai ini berupaya meningkatkan kapasitas jaringan penumpangnya secara bertahap hingga 50% dari tingkat pra-pandemi pada bulan September, dan akan terus merespons permintaan secara fleksibel.

Dengan dimulainya kembali layanan penumpang setelah pembukaan kembali perbatasan, maskapai mengharapkan untuk mendapatkan kapasitas kargo udara tambahan melalui ruang kargo perut armada penumpang.

Maskapai ini berupaya memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan layanan penumpang terjadwal; rute operasi berdasarkan permintaan regional dan fluktuasi kapasitas; dan melalui optimasi armada.

Meskipun inflasi global dan kontraksi ekonomi meningkat, Korean Air berkomitmen untuk menormalkan bisnis penumpangnya dan memaksimalkan keuntungan bisnis kargonya.