Wisata Tebing Breksi Yogyakarta

0
0

Menparekraf Sandiaga Uno, ingin destinasi wisata Tebing Breksi di DI Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Geoheritage oleh pemerintah setempat dapat terus dikembangkan.

Selain itu dapat dikenal sebagai warisan dunia dengan memaksimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat.

Desa ini menjadi salah satu dari 50 peserta desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021

Tebing Breksi yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, ini merupakan salah satu destinasi andalan di Desa Wisata Dewi Sambi.

Menparekraf Sandiaga Uno di Tebing Breksi, mengatakan:

“Kita harus syukuri bahwa Tebing Breksi merupakan salah satu heritage yang terbentuk oleh erupsi yang terjadi 30 juta tahun lalu.”

“Dan kini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat melalui pariwisata.”

“Ini yang harus kita terus jaga, karena kita ingin tidak hanya menjadi warisan Indonesia tapi juga dikenal menjadi warisan dunia.”

Tebing Breksi terbentuk oleh abu dari erupsi Gunung Api Nglanggeran yang terjadi puluhan juta tahun lalu.

Berkubik-kubik abu itu kemudian mengendap menjadi lumpur lalu mengeras jadi batuan.

Bebatuan tersebut kemudian menjadi sumber perekonomian masyarakat dengan dijadikan area penambangan batu kapur.

Pada 2014, lewat penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa bebatuan yang ada di Tebing Breksi merupakan jenis batuan langka.

Sehingga oleh pemerintah setempat ditetapkan untuk dilarang dilakukan penambangan.

Setelah itu, oleh masyarakat sekitar dalam hal ini kelompok sadar wisata sekitar kawasan tersebut “disulap” menjadi destinasi yang jadi favorit wisatawan.

Tebing-tebing hasil sisa penambangan dipahat dengan berbagai bentuk relief dan patung dari cerita pewayangan.

Tebing Breksi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan atraksi lainnya.

Seperti panggung terbuka yang menjadi lokasi berbagai acara seni dan pertunjukan lainnya digelar.

Di lokasi ini juga terdapat homestay serta camp area yang dapat dinikmati wisatawan.

Bahkan kini Tebing Breksi juga telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai warisan bumi atau Geoheritage.

Foto: Kemenparekraf

Dengan berbagai potensi itu, kunjungan wisatawan ke lokasi yang berada di ketinggian kurang lebih 397 mdpl ini sebelum pandemi mencapai 5.000 bahkan 10 ribu per hari.

Wisata ini juga menyerap 400 lebih tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Bahkan dapat menyumbang PAD hampir Rp100 juta per tahun untuk Desa Sambirejo.

“Ini benar-benar menjadi satu succes story.”

“Dimana dari yang tadinya sebagai desa termiskin di Kabupaten Sleman tapi dengan pariwisata kini menjadi desa wisata berpenghasilan Rp1 miliar per tahun.”

“Dan kini menjadi 50 desa wisata terbaik.”

“Semoga ini menjadi inspirasi bagi teman-teman desa wisata lainnya untuk membuka peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Selain Tebing Breksi, Desa Wisata Dewi Sambi juga memiliki destinasi Candi Ijo, Candi Barong, Situs Arca Gupolo, dan juga Watu Tapak.

Potensi Desa Wisata Dewi Sambi kian lengkap dengan seni budaya seperti Tari Prabata Siwi, Tari Sintren, Angklung Kreatif Taman Breksi, Jathilan, Ketoprak, dan Karawitan.

Sementara untuk produk ekonomi kreatif, desa wisata ini memiliki produk kuliner seperti cincau dari olahan tanaman toga, keripik sayur, dan minuman herbal.

Sementara fesyen, terdapat pelaku ekraf yang menghasilkan Batik Jumputan Eco Print.

“Kedatangan kami saat ini pun untuk lebih dalam melakukan pemetaan potensi, peluang, dan juga tantangan.”

“Karena Desa Wisata Dewi Sambi ini masuk ke dalam daerah penyangga DSP (destinasi super prioritas) Borobudur sehingga akan banyak mendapat limpahan kunjungan wisatawan.”

“Kami akan fokus melakukan up-skilling dan re-skilling keterampilan para pelaku parekraf, termasuk soal pemasaran digital.”

“Kami akan terus hadir agar pariwisata dapat membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga.

BACA:

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek