Qantas Grup pada tanggal 1 September 2020 telah mengkonfirmasi penerbitan obligasi 10 tahun senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,3 triliun tanpa jaminan.
Ini merupakan bagian salah satu cara manajemen mengatasi masalah berkelanjutan dari jatuh tempo utangnya.
Setelah dilunasi, hasilnya akan memperkuat likuiditas jangka pendek dan digunakan membayar obligasi senilai US$400 juta yang jatuh tempo Juni 2021.
Kupon untuk obligasi baru ini, yang kelebihan permintaan, adalah 5,25 persen atau jauh lebih rendah daripada 7,5 persen pendanaan yang digantikannya.
Grup tetap tidak memiliki perjanjian keuangan atas setiap hutangnya.
Qantas adalah salah satu dari sedikit maskapai penerbangan dengan akses berkelanjutan ke pasar obligasi tanpa jaminan jangka panjang.
Akses sumber pendanaan ini mencerminkan posisi keseluruhan maskapai penerbangan nasional Australia yang kuat.
Selain itu, akses pendanaan ini juga sangat penting untuk penerbangan dalam negeri Australia, dan rencana pemulihan yang jelas di masa krisis COVID.
Tidak hanya Qantas saja yang mengalami kerugian akibat dari pandemi ini, banyak maskapai di dunia juga ikut merasakan hal yang sama.
Bahkan ada maskapai yang menjual pesawatnya untuk menutupi kerugian yang timbul akibat dari berkurangnya penumpang pesawat.
BACA:
- 5 Keuntungan Menggunakan Aplikasi DANA
- Yuk, Kenali Keuntungan yang Bisa Kamu Raih dengan Mega Reward!
- 3 Cara Menukarkan BNI Reward Points
- Cara Mudah Top Up, Transfer, dan Tarik Saldo GoPay
- Mau Voucher Dekoruma Rp150.000 Seharga 30.000 GoPay?
(*)