Prokes Pencegahan COVID-19 di Soekarno-Hatta Kembali Diakui Dunia

0
0

Penerapan protokol kesehatan ‘Prokes’ Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi COVID-19 kembali mendapat pengakuan dua lembaga global yakni Airport Council International (ACI) dan Safe Travel Barometer.

ACI memberikan sertifikat Airport Health Accreditation selama dua tahun berturut-turut, di mana sertifikat pertama diberikan pada November 2020 dan sertifikat kedua diberikan pada November 2021.

President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan penghargaan dari ACI dan Safe Travel Barometer ini berkat kerja keras dan koordinasi yang erat.

Kerja keras dari seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta dalam upaya menjaga aspek kesehatan bagi traveler, pengunjung dan pekerja bandara di tengah pandemi.

“Penghargaan dari ACI dalam dua tahun berturut-turut dan skor tertinggi di ASEAN dari Safe Travel Barometer ini sekaligus menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta sejak di awal pandemi telah siap menerapkan protokol kesehatan.”

“Sesuai regulasi di dalam negeri dan best practice global guna menjaga kesehatan dan mewujudkan lingkungan yang aman bagi traveler,” jelas Muhammad Awaluddin.

“Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar di Indonesia, dan di tengah pandemi ini menjadi pintu masuk utama penerbangan internasional serta jangkar penerbangan rute domestik.”

“Penting untuk memastikan operasional bandara ini selama 24 jam setiap harinya dengan selalu memenuhi regulasi di dalam negeri.”

“Serta panduan global di sektor transportasi udara yang diberikan ACI serta ICAO, untuk menjaga aspek kesehatan dan keamanan di tengah pandemi.”

ACI dalam suratnya ke AP II menyebutkan Bandara Soekarno-Hatta telah menunjukkan upaya berkelanjutan dalam mewujudkan bandara yang aman bagi traveler.

“Setelah melakukan peninjauan melalui proses evaluasi, bandara telah mendemonstrasikan upaya keberlanjutan yang mengagumkan untuk memberikan pengamanan yang aman di bandara.”

“Bagi para traveler yang sejalan dengan program kesehatan yang direkomendasikan dalam ICAO Council Aviation Restart Task Force (ICART) dan ACI Aviation Business Restart and Recovery,” tulis ACI dalam suratnya.

Sementara itu, Safe Travel Barometer pada November 2021 memberikan Safe Travel Score 4.3 atau yang tertinggi di ASEAN (sama dengan yang diraih Bandara Changi).

Dan ketujuh di Asia Pasifik sejalan penilaian pada aspek aspek Travel Experience, Travel Convenience dan COVID-19 Safety Protocols.

Standar ketiga aspek tersebut mampu dijaga Bandara Soekarno-Hatta melalui sejumlah inisiatif antara lain berbagai layanan tanpa sentuh (contactless).

Selain itu, fasilitas screening kesehatan, disinfeksi secara berkala di berbagai titik, serta ketersediaan fasilitas tes COVID-19.

Biosafety dan Biosecurity Management

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta diperkuat Biosafety Management dan Biosecurity Management.

“Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya COVID-19, sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat,” jelas Agus Haryadi.

Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi juga dengan Airport Health Center sebagai fasilitas tes COVID-19, dan diperkuat dengan adanya laboratorium berstatus Biosafety Lab Level 2 (BSL-2).

Di bangun seluas 158 meter persegi di Terminal 3, BSL-2 ini dilengkapi sejumlah ruangan antara lain ruang ekstraksi dan ruang mixing dengan berbagai perlengkapan seperti BioSafety Cabinet.

Adapun BSL-2 ini dioperasikan oleh tenaga medis profesional antara lain bersertifikat Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), biosafety officer, dan ahli patologi.

BSL-2 di Terminal 3 ini memiliki kapasitas pemeriksaan sampel hingga 1.216 sampel per jam atau sekitar 29.184 per hari.

Di mana keberadaannya mampu memberikan hasil tes RT-PCR sekitar 3 jam setelah sampel diambil di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.

Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta juga memiliki layanan tes COVID-19 dengan metode tes cepat molekuler (TCM) yang hasilnya dapat diketahui sekitar 1 jam.

“Kami berterima kasih atas dukungan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang telah mendukung adanya BSL-2.”

“Sebagai fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta guna memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19,” ujar Muhammad Awaluddin.

Berbagai program dan fasilitas ini menjadikan Bandara Soekarno-Hatta mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta sebelumnya juga dianugerahi COVID-19 Airport Excellence Awards dari Skytrax karena mampu menerapkan standar tinggi dalam protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

BACA:

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek