Bandara Soekarno-Hatta sejak 2 Maret 2020 hingga 1 Mei 2020, sekitar 5.700 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Anak Buah Kapal (ABK) telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta memastikan kelancaran pelayanan penerbangan repatriasi WNI di tengah pandemi global COVID-19.
Penerbangan repatriasi WNI, merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Zona Merah.
Ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Penerbangan repatriasi ini umumnya dilakukan untuk mengantar pulang WNI dari suatu negara, di mana negara tersebut telah memberlakukan pelarangan penerbangan komersial atau memang sudah sulit atau tidak ada penerbangan komersial karena satu dan lain hal.
BACA:
Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa WNI yang turut dalam penerbangan repatriasi akan menjalani protokol kesehatan penanganan COVID-19.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak pemangku kepentingan.
Yaitu, BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia), Pemerintah Daerah Asal Pekerja, Berbagai Kementerian dan Lembaga serta pihak pihak lainnya untuk memastikan proses pemulangan WNI berjalan lancar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Soekarno-Hatta sendiri merupakan bandara yang di tengah pandemi ini masih siaga beroperasi 24 jam setiap hari guna menjaga konektivitas transportasi udara Indonesia baik di dalam negeri maupun internasional.
Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga berkoordinasi intensif dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan serta pemerintah provinsi asal WNI yang pulang dengan penerbangan repatriasi
Selain itu, berkoordinasi juga dengan BP2MI serta pemerintah daerah tempat asal WNI yang ikut repatriasi untuk menyiapkan berbagai kebutuhan misalnya pengetesan rapid test di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Hal ini dilakukan agar proses pemulangan hingga ke tujuan akhir di provinsi atau kota tersebut dapat berjalan lancar dan juga tidak memakan waktu.
Penerbangan internasional di Soekarno-Hatta, di tengah pandemi global ini, seluruhnya dilayani di Terminal 3. Saat ini, ada 40 sampai 50 jumlah pergerakan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional setiap harinya.
BACA:
(*)
Emirates akan melanjutkan operasi penumpang antara Dubai dan lima negara Afrika mulai 29 Januari. Maskapai…
Qatar Airways menyiapkan pengalaman Tahun Baru Imlek 'Tahun Macan' yang tak terlupakan dengan pilihan suguhan…
Airbus C295 Flight Test Bed 2 (FTB2) telah berhasil melakukan penerbangan perdananya dari Final Assembly…
Traveloka mengadakan Flash Sale untuk belanja kebutuhan sehari-hari yang bisa membuat hemat hingga Rp75.000. Kamu…
Viral karena NFT cuan Miliaran, Ghozali Everyday mau jadi selebgram? Semoga bisa jadi selebgram ya!…
Boeing dan China Airlines hari ini mengumumkan bahwa maskapai berbendera Taiwan telah memesan empat (4)…