Thai Airways Bangkrut, Reorganisasi Disetujui Pemerintah

0
186

Akibat dari wabah virus corona (COVID-19), Thai Airways bangkrut dan meminta pemerintah untuk reorganisasi perusahaan.

Pemerintah Thailand telah memberikan persetujuannya kepada Thai Airways International untuk reorganisasi di bawah pengawasan pengadilan.

“Kabinet Thailand menyetujui rencana reformasi untuk [Thai Airways] yang akan dilaksanakan melalui bab reorganisasi bisnis di bawah naungan Pengadilan Kepailitan Pusat Thailand dan Undang-Undang Kebangkrutan,” kata perusahaan penerbangan milik negara itu.

“Sementara itu, Thai Airways dapat mengoperasikan penerbangan dan menjalankan bisnisnya seperti biasa.”

Dilansir laman Flight Global, maskapai ini menjelaskan bahwa ia “tidak akan dibubarkan atau dibubarkan atau dinyatakan pailit”.

“Sebaliknya, reorganisasi bisnis akan memungkinkan Thailand untuk mencapai tujuan rencana reformasi yang lebih efektif langkah demi langkah seperti yang disyaratkan oleh undang-undang.”

Ini memberikan perlindungan yang adil kepada semua pemangku kepentingan yang relevan, sementara Thai Airways akan dapat melakukan operasi bisnis normal termasuk transportasi penumpang dan kargo.

Maskapai ini mengatakan, ini adalah langkah penting karena berusaha untuk menjadi entitas yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan.

Prosedur kepailitan di Thailand memungkinkan perusahaan untuk mengajukan kebangkrutan atau menghindari hal tersebut dengan mengajukan permohonan untuk mereorganisasi bisnisnya.

Dalam proses itu, pengadilan dapat memberikan perlindungan perusahaan terhadap klaim kreditor tetapi perlu diyakinkan bahwa akan ada hasil yang sukses untuk melakukannya.

Apakah Thai Airways bisa menjadi maskapai yang sukses seperti dahulu, atau malah akan bangkrut? Kalau menurut saya, maskapai ini akan terus didukung oleh pemerintahnya agar tetap bisa berjaya.

Bagaimana menurut kamu? Kasih jawabannya di kolom komentar ya. Terima kasih.

BACA:

(*)

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek